Pada setiap perusahaan atau Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terdapat laporan keuangan yang akan mencatat berbagai kondisi keuangan yang terjadi di dalamnya. Dari laporan keuangan tersebut kita dapat melihat baik buruknya kondisi perusahaan tersebut. Hal ini karena dalam laporan tersebut dapat terlihat keuntungan yang di dapatkan dari tahun ke tahunnya.
Penulisan laporan keuangan harus dilakukan secara teliti, sistematis, dan rapi. Hal ini bertujuan agar mudah dibaca dan dipahami oleh pemilik perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari 5 jenis yang harus ada di dalam perusahaan. Salah satunya laporan neraca. Berikut saya akan menjelaskan mengenai laporan tersebut.
Pengertian Laporan Neraca
Laporan neraca merupakan salah satu jenis laporan keuangan yang terdiri dari utang atau kewajiban, kekayaan atau aset, serta modal yang dimiliki perusahaan dalam tanggal tertentu. Dalam laporan keuangan ini terbagi dalam dua bentuk yaitu bentuk vertikal atau stafel dan juga horizontal atau skontro.
Berbagai jenis perusahaan harus melakukan penyusunan laporan keuangan tersebut, mulai dari perusahaan dagang, manufaktur, dan juga jasa. Sehingga setiap perusahaan memiliki laporan keuangan yang berbeda beda. Hal ini karena pemasukan dan pengeluaran keuangan yang terjadi di dalam perusahaan tersebut juga berbeda beda. Akan tetapi untuk format penulisan laporannya memiliki kesamaan semuanya.
Format Laporan Neraca
Pada penyusunan laporan neraca, terdapat format penulisan yang harus tepat dalam penyusunannya. Dalam penulisan laporan keuangan tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu sisi sebelah kiri dan kanan. Sisi sebelah kiri terbagi menjadi aset tetap dan juga aset lancar. Kemudian untuk sisi sebelah kanan terdiri dari modal perusahaan atau ekuitas dan juga kewajiban. Format penulisan laporan keuangan sebagai berikut.
Cara Pembuatan Laporan Neraca
Bagi anda yang belum mengetahui cara pembuatan laporan neraca, anda dapat simak berikut ini.
- Bagi dua halaman untuk sisi sebelah kiri dan kanan. Sisi sebelah kiri dapat anda isi untuk komponen aktiva. Kemudian untuk sisi sebelah kanan anda dapat isi komponen kewajiban dan juga modal.
- Kemudian pisahkan atau kelompokkan elemen untuk komponen aktiva lancar dan juga elemen untuk komponen aktiva tetap. Hal ini bertujuan untuk mempermudah mengetahui nominal dalam seiap komponen.
- Bila sudah selesai pengelompokkan, anda harus melakukan penjumlahan dalam setiap komponen.
- Kemudian pindah ke sisi kanan yaitu pada komponen kewajiban dan ekuitas. Masukkan semua elemen dan juga nominal yang mencangkup komponen kewajiban dan ekuitas.
- Lalu jumlah komponen kewajiban dan ekuitas agar mendapatkan hasil dari total pasiva.
Setelah dilakukan penjumlahan pada komponen aktiva dan juga pasiva, anda perhatikan hasil akhir yang ada. Bila hasilnya seimbang, maka tidak ada masalah dalam laporan keuangan perusahaan. Namun apabila hasil dari kedua komponen tidak sama, maka anda harus melakukan cek ulang keuangan perusahaan anda. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir adanya kesalahan dalam penulisannya.
Nah, untuk lebih jelasnya berikut ini akan kami berikan contoh laporan neraca pada perusahaan tergantung pada bidangnya. Ya, seperti yang kita tahu setiap bidang perusahaan pasti memiliki pencatatan akuntansi neraca yang berbeda-beda.
Akun rekening yang digunakan disesuaikan dengan yang dibutuhkan pada saat terjadinya transaksi keuangan. Ada beberapa jenis laporan neraca yakni ada neraca untuk perusahaan jasa, neraca perusahaan dagang dan neraca perusahaan manufaktur. Untuk lebih detailnya berikut contoh laporan neraca pada masing-masing perusahaan tersebut.
Laporan neraca pada perusahaan jasa adalah laporan neraca yang paling sederhana karena tidak ada cukup banyak akun rekening yang digunakan saat akan membuat neraca. Berikut ini contoh laporan neraca perusahaan jasa.
Laporan neraca berikutnya adalah contoh laporan neraca perusahaan dagang. Laporan neraca pada perusahaan dagang memiliki rekening tambahan yang membuatnya berbeda dengan neraca perusahaan jasa. Akun rekening tersebut adalah adanya rekening persediaan barang dagangan, pembelian barang dagang, penjualan barang dagang, retur penjualan dan pembelian, potongan penjualan dan pembelian serta adanya akun rekening Harga Pokok Penjualan pada neraca.
Berikutnya laporan neraca yang paling rumit dan cukup banyak akun rekening yang digunakan adalah laporan neraca perusahaan manufaktur. Dibandingkan dengan laporan neraca perusahaan lainnya, neraca perusahaan manufaktur adalah yang cukup rumit.
Ada banyak tambahan akun rekening didalamnya seperti akun rekening persediaan yang terdiri dari persediaan barang jadi, persediaan barang dalam proses dan persediaan bahan baku. Serta akun rekening biaya langsung dan tidak langsung serta overhead dan juga adanya akun rekening harga pokok produksi. Berikut ini contoh laporan neraca perusahaan manufaktur.
Itulah penjelasan mengenai laporan keuangan neraca. Perlu anda ingat bahwa dalam menuliskan laporan keuangan harus teliti dan jujur. Hal ini bertujuan agar terhindari dari kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan dalam penulisan. Semoga bermanfaat.